Friday 24 January 2014

PRESIDEN: BNPB PEGANG KENDALI PENANGANAN SINABUNG

Presiden SBY setelah melihat langsung di lapangan, mendengar dan berdialog dengan berbagai unsur yang terlibat penanganan erupsi Gunung Sinabung, Presiden menetapkan langkah dan kebijakan, solusi dan program  untuk mengatasi erupsi Gunung Pengungsi dan dampak letusannya.


1). Sesuai analisis vulkanologi.kecenderungan erupsi menurun,  tapi belum tahu pasti kapan berakhir. Kewaspadaan tetap dijaga. Bantuan kepada masyarakat di pengungsian terus ditingkatkan. 


2). Kebijakan jangka pendek 2 bulan ke depan (asumsi erupsi berhenti 2 bulan lagi: 

a) Bantuan logistik, kesehatan dll bagi pengungsi akan dilanjutkan dan dikoordinasikan BNPB dibantu Pemda Karo, Pemprov Sumut dan K/L.

b) Untuk pendidikan akan diberikan beasiswa SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Tidak boleh ada yang drop out.

c) Memberikan insentif cash for work (padat karya) kepada setiap kepala keluarga yang terdampak dan relokasi. 

d) Memberikan bantuan bagi lahan perkebunan dan pertanian yang terganggu dengan tepat.

e) Bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan akan dilakukan penjadwalan ulang kredit lama, dapat meminjam kredit baru, dan menghapus bunga pinjaman  yang lama.


3). Kebijakan jangka menengah untuk 1-2 tahun dengan relokasi bagi warga yang bermukim di radius 3 km. Diperlukan lahan seluas 25 ha di daerah yang berjarak 5-7 km untuk pembangunan huntap bagi 1.000 KK. Saat ini sudah diperoleh areal 15 ha di daerah berjarak 5-7 km sehingga masih perlu dicari 10 ha lagi. Pemerintah sudah punya lahan tetapi jaraknya jauh dari areal pertanian. 


4). Agar semua upaya, kebijakan dan program berjalan dengan baik maka pengendalian  dan penanganan dampak erupsi berada di bawah Kepala BNPB, Syamsul Maarif, dibantu Kasdam Bukit Barisan, Brigjend Handoko dan K/L. Bupati, Gubernur dan jajarannya harus mensukseskan semua.


5). Penggunaan uang negara ratusan miliar agar dipergunakan dengan baik dan bertanggung jawab.

Sutopo Purwo Nugroho

Thursday 23 January 2014

EMPAT ARAHAN PRESIDEN UNTUK SINABUNG

Erupsi Gunung Sinabung di Karo masih belum dapat dipastikan kapan berakhir. PVMBG memperkirakan karakter G. Sinabung mirip dengan G.Merapi, bahwa erupsi masih terjadi selam 2-3 bulan, lalu berhenti kemudian akan istirahat dan setelah 4 tahun akan kembali aktif.

Perkiraan awal kerusakan akibat erupsi G.Sinabung lebih dari Rp 1 trilyun, dimana kerusakan sektor pertanian Rp 712 milyar, perumahan Rp 234 milyar dan lainnya. Pengungsi terus bertambah. Saat ini pengungsi 28.715 jiwa (9.045 KK) di 42 titik.

Presiden SBY dalam kunjungan ke Karo untuk mencari solusi penanganan Sinabung telah memberikan arahan. Bangsa Indonesia telah banyak pengalaman dalam mengelola bencana, mulai dari tsunami Aceh, gempa Padang, erupsi Merapi dan sebagainya. Masalah Sinabung telah dibahas 3 kali dalam sidang kabinet. Koordinasi dengan pemda Karo dan Pemda Sumut juga sudah dilakukan. Solusi akan disampaikan Jumat pagi (24/1). Ada 4 arahan yang harus dituntaskan dalam penanganan erupsi Sinabung, yaitu:

1. Penanganan bencana sesuai prioritasnya. Pemkab dibantu Pemprov dan BNPB. Utamakan penyelamatan jiwa. Jangan ada korban jiwa.

2. Pemenuhan kebutuhan dasar, psikologis dan sosial. Pendidikan tidak boleh ada yang drop out. Mata pencaharian apa yang harus dilakukan di pengungsian. Cash for work perlu dilanjutkan dan diperbanyak. Agar ada bekerjaan dan dapat penghasilan. Pelayanan pengungsi harus baik dan merata.

3. Solusi pertanian, baik pemberian bibit pertanian maupun bantuan kredit. Bantuan perbankan diberikan bagi yang tidak bisa mengembalikan karena pertaniannya hancur.

4. Relokasi penduduk yang tingga di radius 3 km krn tidak aman. Boleh bertani tapi tempat tinggalnya harus di luar. Cari dan hitung berapa areal yang diperlukan untuk relokasi. Kebijakan dan anggaran dari pusat tetapi implementasi oleh pemda. Masyarakat harus mendukung karena relokasi demi keselamatan masyarakat.

Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

Wednesday 22 January 2014

PRESIDEN AKAN MENGINAP DI TENDA POSKO SELAMA DI SINABUNG

Adanya berbagai berita dan isu yang berkembang di sosial media yang memberitakan bahwa Presiden akan menginap di tenda VVIP seharga Rp 15 milyar adalah tidak benar. Presiden akan menggunakan tenda posko untuk menginap selama berkunjung di Sinabung. Tenda tersebut biasanya digunakan BNPB dan BPBD untuk posko lapangan dan menampung pengungsi. Begitu pula para Menteri-menteri yang mendampingi Presiden juga akan menginap di tenda posko/pengungsi. Presiden akan memimpin langsung solusi penanganan erupsi Gunung Sinabung.

Tenda ini banyak digunakan BNPB/BPBD di banyak tempat bencana seperti di Way Ela Maluku, di Mentawai, gempa Aceh, banjir Jakarta dll. Tenda digunakan multifungsi. Di Way Ela Maluku saat tanggap darurat banjir bandang digunakan untuk posko, sekolah darurat dan pengungsi. Di Aceh untuk pengungsi, musola dan menampung logistik.Di Mentawai digunakan untuk aktivitas rehabilitasi dan rekonstruksi dan sebagainya. Di Yogyakarta digunakan untuk gladi. Di Monas digunakan untuk logistik penanganan banjir Jakarta, dan sebagainya.

BNPB telah banyak mendistribusikan tenda pengungsi ke BPBD untuk kegiatan penanggulangan bencana.

Jadi tidak ada tenda VVIP di Sinabung yang akan digunakan untuk menginap Presiden. Presiden akan menginap dan melakukan rapat terbatas di tenda pengungsi yang biasa digunakan BNPB/BPBD untuk penanggulangan bencana. BNPB tidak punya tenda VVIP seharga Rp 15 seperti yang banyak diributkan. Harga tenda posko yang digunakan menginap Presiden tersebut Rp 60 juta per unit.

Saya saat ini posisi di depan tenda posko/pengungsi yang akan digunakan menginap Presiden dan rombongan menteri. Tenda didirikan di Gereja Paroki, Kec Kabanjahe, Kab Karo.

Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

UPDATE SINABUNG

Aktivitas G. Sinabung tgl. 21 Jan 2014 pukul 00:00-24:00 sbb: Terjadi 18 kali letusan disertai awan panas tinggi dan jarak luncur 3500-4500 m ke arah selatan dan tenggara. Aktivitas didominasi oleh Guguran lava pijar yg masih sering terjadi (211 kali kejadian, meningkat dari hari sebelumnya) mengarah ke tenggara sejauh 1000-1500 m.

Gempa vulkanik dalam yang mengindikasikan gerakan magma dari dalam juga masih terekam (9 kali kejadian) dan tremor masih menerus dengan amplituda 1-5 mmtgl. 22 Jan 2014 pukul 00:00-06:00 sbbTerjadi 5 kali letusan disertai awan panas.

Awan panas meluncur ke selatan- tenggara sejauh 2000-4500 m. guguran lava pijar masih terjadi sebanyak (99 kali) yang mengarah ke tenggara sejauh 1500 - 3000 m. Gempa vulkanik dalam dan gempa Hybris yang mengindikasikan gerakan magma dari dalam tercatat masing2 1 kali dan 32 kali.

Gempa tremor menerus masih tercatat dengan amplituda 1-5 mm.Aktivitas G. Sinabung masih tinggi Pembentukan kubah lava masih berlangsung kemudian gugur ke lereng tenggara. Status kegiatan G. Sinabung masih Awas (Level IV)

Wednesday 15 January 2014

DAMPAK ERUPSI SINABUNG 712,2 MILYAR RUPIAH DI SEKTOR PERTANIAN

 
Erupsi Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara masih sangat tinggi. Pada Rabu (15/1) dari dini hari hingga 12.00 Wib terjadi gempa letusan didominasi awan panas berkisar hingga 17 kali. Tremor yang terus menerus. Aktivitas letusan yang diikuti oleh awan panas dan tinggi letusan 2.500 - 4.500 m ke arah Tenggara Selatan. Gempa vulkanik dan gempa hybrid masih tinggi. Untuk luncuran abu vulkanik berkisar sejauh 1.000 - 4.500 m ke arah Selatan Barat Daya. Mewaspadai hujan yang menyebabkan banjir lahar dingin di sekitar gunung.  Aktivitas gunung saat ini masih tinggi status level IV (Awas).
 
Jumlah pengungsi terus bertambah. Pada hari ini pengungsi 26.174 jiwa (8.161 KK) tersebar di 39 titik pengungsian. Ada tambahan titik pengungsi baru yaitu di Maka Mehuli Jl. Samura sebanyak 122 jiwa (42 KK) yang berasal dari Desa Gung Pinto. Pemenuhan kebutuhan dasar bagi pengungsi terus dipenuhi. Logistik mencukupi 2-5 hari ke depan. Kebutuhan mendesak bagi pengungsi mainan anak-anak, buku, seragam sekolah, air bersih, dan  susu. Pendataan bagi anak-anak atau mahaiswa yang sekolah di luar Karo masih dilakukan oleh Dinas Pendidikan Karo.
 
Berdasarkan perhitungan Dinas Pertanian dan Perkebunan Karo, kerugian di sektor pertanian dan perkebunan sejak Gunug Sinabung erupsi hingga 6 Januari 2014 diperkirakan Rp 712,2 milyar dimana 10.406 ha lahan pertanian dan perkebunan puso. Luas lahan pertanian dan perkebunan ini meliputi tanaman pangan (1.837 ha), hortikultura (5.716 ha), tanaman buah (1.630 ha), biofarmaka (1,7 ha), dan perkebunan (2.856 ha). Dampak ini terdapat di 4 kec yaitu Naman Tean, Simpang Empat, Payung dan Tigandreket.
 
Kerugian dan kerusakan dampak erupsi Sinabung nanti akan dihitung secara menyeluruh, di sektor perumahan dan permukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial budaya dan lintas sektor.
 
Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

Saturday 11 January 2014

SINABUNG TERUS MELETUS, 25.516 MENGUNGSI

Intensitas vulkanik G. Sinabung masih tinggi. Gempa hybrid sebagai indikator pembentukan kubah lava mengalami penurunan pada Sabtu (11/1) namun gempa vulkanik dalam justru meningkat. Tremor masih menerus sehingga diprediksikan G.Sinabung masih akan meletus dalam waktu dekat ini. Status Awas (level IV) masih ditetapkan dengan radius 5 km dan 7 km di sisi tenggara selatan harus kosong dari penduduk.

Pada Sabtu ini terjadi erupsi beberapa kali dengan tinggi 1-5 km, disertai luncuran awan panas ke tenggara-selatan 1-4,5 km dan ke timur 1km. Beberapa rumah di Desa Kutarakyat dan Namanteran rusak karena hujan pasir dan abu vulkanik 5-10 cm. Beberapa desa di Kec Namanteran terisolir karena akses jalan sulit dilalui. Debu vulkanik tebal 5-10 cm menjadi lumpur terkena hujan. Ribuan hektar lahan pertanian dan perkebunan di Karo rusak. Hujan abu hingga Medan dan sekitarnya karena terbawa angin ke timur.

Awan panas sudah masuk ke sungai di barat Berastepu sehingga timbul letusan sekunder karena kontak material panas dan air sungai. Tidak ada korban jiwa dari dampak langsung erupsi Sinabung. Potensi lahar dingin makin nyata. Lembah-lembah sungai di sisi tenggara-selatan sudah banyak terisi material piroklastik. Warga dimintai tidak beraktivitas di sungai yang hulunya di G.Sinabung.

Pengungsi G.Sinabung terus bertambah. Pada Sabtu sore ada 25.516 jiwa (7.898 KK) tersebar di 38 titik. Logistik mencukupi 2-7 hari ke depan. Beberapa titik pengungsian baru masih perlu tambahan logistik dan sarana. Belum bisa dipastikan hingga kapan harus terus di pengungsian.

BNPB dan Pemda Prov Sumut akan terus memberikan bantuan kepada Pemda Karo. Bupati selaku penanggung jawab penyelenggaraan penanggulangan bencana di Karo harus selalu memimpin penanganan bencana Sinabung.

Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

Friday 10 January 2014

SINABUNG TELAH MELETUS 254 KALI

Aktivitas letusan Gunung Sinabung masih tinggi hingga saat ini. Berdasarkan data PVMBG, sejak Sabtu (4/1) hingga Jumat (10/1) telah terjadi letusan sebanyak 254 kali. Gempa Hybrid masih mendominasi yaitu mencapai 9.403 kali dalam seminggu terakhir. Ini mengindikasikan bahwa pembentukan kubah lava sangat intensif. Begitu pula guguran awan panas telah terjadi 643 kali. Diperkirakan G. Sinabung masih akan terus meletus dalam waktu dekat.
 
Pada hari ini terjadi 24 letusan yang diikuti oleh awan panas dan tinggi letusan 300-4.000 m ke arah Utara. Luncuran awan panas sejauh 1.500-4.500 m ke arah Tenggara-Selatan. Status level IV (Awas) dengan radius 5 km dan 7 km di sisi tenggara harus kosong dari aktivitas penduduk.
 
Pengungsi saat ini 24.949 jiwa (7.785 KK) tersebar di 37 titik pengungsian. Ada 5 titik pengungsian baru yaitu Jambur Siabang-abang (1.192 jiwa, 367 KK), Losd Lau Gumba (507 jiwa, 175 KK), Lapangan futsal Lau Gumba (894 jiwa, 326 KK), GBKP RG Sumbul (311 jiwa, 100 KK), dan Gereja Adven Sumbul (265 jiwa, 78 KK). Di kelima titik pengungsian ini masih terjadi kekurangan logistik dan layanan lain. Pengungsi tidak menempati Jambur yang sudah tersedia sarana kebutuhan sehari-hari karena mahalnya biaya sewa Jambur. Rata-rata Jambur milik perorangan yang sewanya Rp 2,4 juta/hari sehingga Satgas Tanggap Darurat kesulitan untuk membiayainya. Jambur sehari-hari digunakan untuk perkawinan, upacara adat atau kemasyarakatan sehingga ketika digunakan untuk pengungsi, pemilik keberatan dan rugi.
 
Sekda Sumut, Kalaksa BPBD Sumut, dan Sekda Karo pada Jumat (10/1) menghadap Kepala BNPB dan pejabat BNPB untuk membicarakan penanganan bencana G. Sinabung. Pemda Sumut dan BNPB akan terus membantu Pemda Karo. BNPB akan memenuhi permintaan Bupati Karo sesuai pengajuan untuk penanganan pengungsi G.Sinabung. Bupati selaku penanggung jawab harus memimpin rakyatnya mengatasi bencana.
 
Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

Wednesday 8 January 2014

22.145 JIWA MENGUNGSI DI SINABUNG 

Gunung Sinabung terus intensif meletus mengeluarkan awan panas, abu vulkanik, pasir dan lava pijar. Pada Selasa siang (7-1-2014) telah terjadi 21 kali erupsi, 529 gempa hybrid, dan 44 guguran awan panas. Aktivitas gunung masih di dominasi oleh letusan yang diikuti oleh awan panas dan tinggi letusan 1.000-6.000 m ke arah Barat daya-Selatan. Untuk luncuran awan panas berkisar sejauh 1.500-4.500 m ke arah Tenggara. Untuk kegempaan masih didominasi oleh gempa Hybrid yang mengindikasikan pertumbuhan kubah lava masih tinggi. Aktivitas gunung saat ini masih tinggi status level IV (Awas) dengan radius 5 km dan 7 km untuk di sisi tenggara jalur awan panas.
 
Letusan yang terus menerus menyebabkan pengungsi bertambah. Saat ini pengungsi 22.145 jiwa (6.98 KK) tersebar di 33 titik. Terdapat 1.204 lansia, 179 ibu hamil, dan 606 bayi. Sehari sebelumnya pengungsi berjumlah 21.893 jiwa (6.815 KK). Beberapa titik pengungsian menampung pengungsi yang terlalu banyak seperti di Losd Tiga Binanga 2.805 jiwa (873 KK), Uka K. Jahe 1 ada 1.971 jiwa (592 KK), dan Losd Ds Sempajaya 1.549 jiwa (485 KK). Pengungsi ini harusnya ditipiskan jumlahnya dengan dipindahkan ke titik pengungsian baru agar pelayanan pengungsi lebih baik.
 
Menurut laporan para koordinator titik pengungsian logistik mencukupi 2-7 hari ke depan. Pelayanan kesehatan dan pendidikan kondisinya baik. Hanya di Jambur Siabang-abang dengan pengungsi 1.225 jiwa (381 KK) dilaporkan kekurangan logistik dan  sarana tempat sekolah SMP/SMA belum ada.
 
Pemda Karo dibantu oleh BPBD Sumatera Utara terus melakukan penanganan darurat. SKPD Prov Sumut berada di Posko Utama memberikan bantuan kepada Pemda Karo. Bupati Karo diminta untuk selalu hadir dan aktif membantu penanganan pengungsi. Ini sesuai dengan mekanis penanganan bencana dimana Bupati menjadi penanggung jawab utama penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerahnya.
 
Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

ERUPSI SINABUNG BELUM BENCANA NASIONAL

Letusan G. Sinabung masih terus intensif. Pengungsi pun terus bertambah yaitu 22.708 jiwa (7.079 KK) di 34 titik pengungsian. Ada tambahan titik pengungsi di Pos Lau Gumba di Desa Lau Gumba, Berastagi dengan pengungsi 507 jiwa (175 KK). Kebutuhan logistik, kesehatan, dan pendidikan secara umum tertangani. Menurut laporan koordinator pengungsi, di Jambur Siabang-abang (1.225 jiwa, 381 KK dan Losd Lau Gumba logistik masih banyak kekurangan dan sarana tempat sekolah SMP/SMA belum ada. Kebutuhan mendesak bagi pengungsi adalah susu bayi, gas, air mineral, air bersih, dan seragam sekolah.
 
Hingga saat ini skala bencana adalah skala bencana kabupaten. Artinya Pemda Karo masih mampu mengatasi bencana tersebut dibantu Pemda Sumut dan didampingi Pemerintah. Adanya usulan agar dijadikan skala bencana nasional, ini tidak memenuhi persyaratan seperti yang diatur UU No.24/2007 tentang Penanggulangan Bencana. Pasal 51 (2) disebutkan penetapan skala nasional ditetapkan oleh Presiden, skala provinsi oleh Gubernur, dan skala kabupaten/kota oleh Bupati/Walikota. Pemerintahan Pemda Karo masih berjalan normal. Selain itu juga tidak ada korban jiwa banyak dan terjadi eskalasi bencana yang luas. Berbeda dengan erupsi G. Merapi tahun 2010, dimana Presiden memerintahkan kendali operasi tanggap darurat dalam satu komando berada di tangan Kepala BNPB  dibantu Gubenur DIY, Gubernur Jateng, Pangdam IV Diponegoro, Kapolda Jateng dan DIY pada 5-11-2010. Keputusan Presiden saat itu didasarkan bertambahnya korban dan pengungsi. Pada 4-11-2010 korban jiwa 44 tewas, 119 luka-luka, 82.701 mengungsi, kemudian ketika erupsi besar 5-11-2010 korban meningkat 114 tewas, 218 luka-luka dan 300 ribu mengungsi.
 
Untuk itu Bupati harus banyak turun ke lapangan mengatasi rakyatnya yang mengungsi. Pemda Sumut memberikan bantuan yang diperlukan. BNPB memberikan bantuan ekstrem sesuai permintaan.
 
Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

Sunday 5 January 2014

SINABUNG SUDAH MELETUS 77 KALI SEJAK KEMARIN

Aktivitas Gunung Sinabung masih sangat tinggi. Letusan yang terjadi sejak Sabtu (4-1-2014) hingga Minggu (5-1-2014) masih intensif. Sejak Sabtu sampai pagi ini pukul 6 Wib telah terjadi 77 kali letusan dengan tinggi 500-4.000 m disertai awan panas dengan jarak luncur 1.500-4.500 m ke arah selatan-tenggara. Luncuran awan panas makin meningkat dan semakin jauh. Gempa hybrid sebagai penanda proses pembentukan kubah lava juga makin meningkat.

PVMBG Badan Geologi terus melaporkan perkembangan aktivitas Sinabung kepada BNPB, BPBD Sumut dan Pemda Karo. Status tetap Awas (level IV). Radius masih 5 km dan 7 km di sisi tenggara di Desa Pintu Besi dan Desa Jeraya yang harus dikosongkan. Pengungsi saat ini 20.491 jiwa (6.387 kk) di 32 titik. Pengungsi tersebut terdapat kelompok rentan yaitu 1.200 jiwa lansia, 179 ibu hamil, dan 606 bayi. Pengungsi berasal dari 25 desa di sekitar Sinabung. Konsentrasi pengungsi terbanyak di Losd Tiga Binanga yaitu 2.805 jiwa (873 KK). Kebutuhan logistik untuk pengungsi mencukupi hingga 3 hari ke depan. Masa tanggap darurat telah diperpanjang hingga 18 Januari 2014.

Masyarakat dihimbau untuk terus waspada. Jangan terpancing isu-isu yang menyesatkan. Ikuti semua arahan pemerintah. Aktivitas G. Sinabung dipantau secara intensif. BNPB hadir di Posko nasional di Karo untuk memberikan pendampingan dan memperkuat Pemda Karo dan BPBD Sumut. Bupati Karo terus diharapkan hadir dalam rapat koordinasi penanganan pengungsi dan memberikan penjelasan ke warganya sehingga tenang.

Pada Sabtu pukul 00-06 wib teramati erupsi tinggi 500-2000 m, luncuran awan panas ke arah tenggara-selatan dngn jarak luncur 1500-3500 m. Seismik 8 x erupsi,48 x guguran, 5 x Vulkanik dalam, 165 x hybrid,2 x Low frekwensi. Tremor menerus.

Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

Saturday 4 January 2014

SINABUNG TERUS ERUPSI, AWAN PANAS MAKIN BESAR

Pada Sabtu (4-1-2014) sejak pagi hingga siang ini, Gunung Sinabung terus erupsi dan mengeluarkan awan panas. Sejak pagi hingga pukul 13 wib tercatat sekitar 30 kali erupsi tinggi asap 2-4 km. Pada pukul 11.00 hingga 13.30 Wib erupsi rata-rata hanya berselang 10-30 menit. Guguran awan panas mencapai 60 kali dengan jarak luncur sejauh 2-5 km ke arah tenggara. Besaran awan panas juga lebih besar dibandingkan sebelumnya.

PVMBG melaporkan ke Posko BNPB bahwa aktivitas G. Sinabung hingga siang ini masih tinggi. Suplai magma dari dalam dan pertumbuhan kubah lava masih berlangsung. Pada Jumat (3-1-2014) tercatat 172 kali awan panas dengan jarak luncur 2-4 km ke tenggara. Terjadi 32 kali letusan tinggi kolom erupsi 2-6 km. Sementara gempa Hybrid berkisar 400-600 per hari. Gempa hybrid awalannya frekwensi tinggi diikuti frekwensi rendah, mencirikan pembentukan/pertumbuhan kubah lava.

Meningkatnya ancaman awan panas tersebut maka 2 desa yaitu Desa Jerawa dan Desa Pintu Besi yang berada 6,5 km tenggara dari kawah pada Jumat (3-1-2014) telah diungsikan. Sebab kedua desa tersebut berada di jalur awan panas. Jumlah pengungsi hingga saat ini mecapai 20.331 jiwa (6.336 KK) di 32 titik.

Dengan kondisi aktivitas gunungapi yang terus meningkat maka rencana kontinjensi dgn skenario terburuk perlu dimatangkan. Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah memerintahkan semua kementerian/lembaga, BPBD Sumut, Pemda Karo dan semua yang terlibat menyiapkan langkah-langkah antisipasinya. Belajar dari pengalaman erupsi G. Merapi 2010, dimana peningkatan aktivitas gunung kemudian diikuti dengan penetapan radius evakuasi dari 5 km kemudian 10 km, 15 km dan 20 km. Semua kesiapan yang menyangkut penanganan pengungsi perlu disiapkan dengan baik.

Masa tanggap darurat erupsi G. Sinabung telah diperpanjang 5-18 Jan 2014. Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan pemerintah.

Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB