Sudah lewat tujuh bulan ketika napak tilas pengungsian Sinabung ini dilakukan, Kamis (28/4/2011). Rentang waktu sekian lama ternyata tak mengubah banyak hal. Jalanan sepi di tengah hutan, memanjang hingga 19 kilometer menuju Langkat. Sepanjang itulah jalur pengungsian yang harus ditempuh sekitar 1.400 warga dari beberapa desa untuk menyelamatkan diri dari kejaran abu vulkanik letusan Gunung Sinabung.
Friday, 29 April 2011
Menempuh 19 Kilometer ke Wilayah Tetangga
“Orang-orang Kutarayat mengungsi melewati jalan di hutan itulah. Ada yang naik Colt Diesel, naik sepeda motor maupun jalan kaki. Mobil bisa lewat jalan hutan itu, walau payah. Setiap hari pekan, ada mobil yang lewat sana membawa orang jualan dari Sukarayat ke Telagah. Jaraknya sekitar 19 kilometer. Ada juga yang mengungsi dengan membawa ternak. Setelah aman, ternaknya dibawa pulang kembali."
Johannes Sembiring Pelawi, 51 Tahun
Warga Desa Telagah
Jalan Bercabang Menuju Desa Telagah
Persimpangan ini disebut persimpangan Liang Lebah. Arah ke kiri, jalan yang lebih baik. Akan memasuki Dusun Pamah, Desa Telagah.
Daftar 29 Desa dalam Radius 6 KM dari Kawah Aktif Gunung Sinabung
Berikut daftar 29 desa dalam radius 6 km dari kawah aktif Gunung Sinabung. Semakin dekat dengan kawah aktif, artinya desa tersebut semakin berbahaya ketika Sinabung meletus. Informasi ini diolah dari data Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Tuesday, 12 April 2011
Kol tak Dapat Bertahan
Tanaman kol atau kubis (Brassica oleracea var. capitata L), termasuk yang rentan akibat letusan Gunung Sinabung. Pasalnya abu vulkanik masuk ke bagian dalam kol. Umumnya tanaman kol tidak bisa dipanen pasca letusan. /eureka
Cabai Masih Bisa Dipanen
Monday, 11 April 2011
Sinabung Berkabut
Kondisi Gunung Sinabung yang selalu berselimut kabut, sangat menarik untuk dipandangi. Menjelang siang, matahari menepis kabutnya, dan kemudian menampilkan kerucut di bagian puncak. Keindahan yang tampil saling bergantian sepanjang hari. /eureka
Ladang jagung di Desa Kuta Gugung
Ladang jagung di Desa Kutagugung, Kecamatan Naman Teran, dengan latar belakang Gunung Sinabung seperti yang terlihat hari ini. Pasca letusan, masyarakat lebih menyukai menanam jagung karena murdah dan mudah perawatan tanamannya. Selain itu, lebih tahan terhadap debu vulkanik. /eureka
Gerbang masuk Desa Kuta Gugung
Salah satu desa yang berada di Kaki Gunung Sinabung. Ketika letusan terjadi, debu vulkanik mengenai desa ini dan cukup parah, walau tidak separah beberapa desa lainnya. /eureka
Subscribe to:
Posts (Atom)