Monday 6 December 2010

Nama untuk Kapal Motor

KM Sinabung / Gatra
Sebagai satu gunung yang cukup dikenal, nama Sinabung dipergunakan untuk berbagai macam penamaan. Mulai dari nama jalan, angkutan hingga nama kapal. Di Jakarta Selatan, nama Sinabung ditabalkan sebagai nama satu ruas jalan di Kebayoran Baru, dekat Jalan Teuku Nyak Arief, dan di Medan Jalan Sinabung ada dekat Hotel Garuda Plaza. Nama Sinabung juga dipergunakan sebagai nama angkutan umum jenis bus yang melayani trayek Medan – Kabanjahe. Sedangkan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menabalkan kata Sinabung untuk nama kapalnya yang ke-19, Kapal Motor (KM) Sinabung.

Kapal ini selesai dibuat pada tahun 1997 di galangan kapal Jos L. Meyer, di Papenburg, Jerman. Harganya 157.071.000 mark atau sekitar Rp 489,4 miliar lebih dengan kurs Rp 3.150 per mark,[1] yakni mata uang Jerman pada masa itu sebelum berganti dengan Euro  sejak 1 Januari 1999.

Kapal yang didaftarkan melalui pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara itu, mampu mengangkut penumpang hingga 1.906 orang. Untuk kelas satu kapasitasnya 144 orang, kelas dua 364 orang, kelas tiga 594 orang, dan kelas ekonomi kapasitasnya 804 orang.[2] Peresmian operasinya untuk pertama sekali dilakukan Menteri Perhubungan Haryanto Dhanutirto, pada 20 Januari 1998 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Hadir juga pada waktu itu Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) Soedomo dan Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Inggris Fanny Habibie.

Menandai perjalanan pertamanya, kapl ini melayani rute Tanjungpriok – Batam – Belawan - Tanjung Balai Karimun – Muntok - Tanjungpriok pergi pulang. Pada bulan ketujuh sejak operasi pertama, bertepatan pula harinya dengan peringatan kemerdekaan Indonesia, pada 17 Agustus 2008, kapal mengalami kecelakaan yang pertama, bertabrakan dengan kapal tanker berbendera Panama MT World Nord di Selat Malaka. Lokasi tabrakan itu sekitar 30 mil dari Pelabuhan Selat Morong, Pulau Rupat, atau sekitar 80 mil dari pelabuhan Dumai, atau sekitar 10 mil dari Port Dickson, Malaysia.

KM Sinabung sedang membawa 1.348 penumpang dalam pelayaran dari Pelabuhan Belawan di Medan menuju menuju Tanjungpriok, ketika terguncang sekitar pukul 04.20 WIB itu. [3] Ternyata lambung kanan bagian buritan ditabrak MT World Nord yang sedang berlayar dari Singapura menuju Spanyol. Dalam kejadian ini empat orang meninggal dunia karena terjepit.

Kendati mengalami kerusakan, yakni menempelnya jangkar berikut rantai sepanjang 100 meter milik tanker itu ke badan KM Sinabung, namun secara teknis kapal masih bisa berlayar dengan normal. Kondisi mesin masih bisa beroperasi pada RPM 330 dan kemudi masih berfungsi dengan baik. Setelah tabrakan itu, kapal kemudian dipandu satu kapal tunda, menuju Dumai untuk perbaikan.

Hingga sekarang KM Sinabung masih berlayar seperti biasa. Rutenya melayani Tanjung Priok – Semarang – Makasar – Bau-bau – Banggai –Bitung –Ternate – Sorong – Manokwari – Biak – Serui – Jayapura. Sinabung juga mengusung pesan kemanusiaan karena kerap menjadi armada untuk membawa barang bantuan ketika bencana alam terjadi, seperti di Wasior, Papua baru-baru ini maupun gempa di Sumatera Barat tahun 2009 lalu.

Dalam perujudannya sebagai kapal, semangat Gunung Sinabung telah mengelilingi Indonesia.



[1] Kompas, KM Sinabung Layani Tanjungpriok-Belawan PP, Jumat, 23 Januaru 1998, halaman 2.
[2] PT Pelni, KM Sinabung, http://www.pelni.co.id/detailkapal.php?id=47, akses pada 6 Desember 2010
[3] Kompas, KM Sinabung Ditabrak Tanker, Empat Tewas, Selasa, 18 Agustus 1998, halaman 1.

No comments:

Post a Comment