Gunung Sinabung kembali erupsi disertai awan panas pada Sabtu (1/2). Meskipun aktivitas erupsi kecenderungannya menurun namun erupsi tetap terjadi dengan intensitas yang lebih kecil dibandingkan sebelumnya. Pada hari ini terjadi erupsi disertai awan panas yang menerjang 3 orang di sekitar Desa Sukameriah.
Informasi sementara 3 korban luka-luka adalah Sehat Sembiring (48) dan anaknya Surya Sembiring (21) warga Kabanjahe yang akan ziarah ke Desa Sukameriah di bagian atas di 2,7 km dari kawah G.Sinabung. Korban ketiga adalah Doni Milala (60) warga Desa Sukameriah yang sedang menengok rumahnya setelah ditinggal mengungsi. Ketiga korban saat ini dirawat intensif di RS. Evarina Etatham Kabanjahe, Karo.
Desa Sukameriah terletak di 3 km di selatan G.Sinabung yang sangat berbahaya karena sangat berdekatan dengan lintasan awan panas yang mencapai 4,5 km. Radius 5 km dari puncak G.Sinabung adalah daerah yang harus dikosongkan dari aktivitas masyarakat, namun masih banyak masyarakat yang kembali ke rumah pada siang hari, dan malam hari kembali ke pengungsian.
Erupsi G. Sinabung pada Sabtu (1/2) adalah:
Pukul 10.30.10 Wib: erupsi setinggi 2.000 meter, durasi 474 detik, luncuran awan panas 4,5 km ke arah selatan-tenggara.
Pukul 10.38.05 Wib: erupsi selama 219 detik. Tinggi kolom tidak terlihat karena tertutup abu vulkanik erupsi sebelumnya.
Pukul 11.27.54 Wib: erupsi selama 84 detik. Visual tertutup kabut. Luncuran awan panas 3 ke arah selatan.
Hingga saat ini masih ada 16 desa yang masih harus dikosongkan karena berbahaya. Pengungsi belum boleh pulang. 16 desa tersebut adalah Sukameriah, Guru Kinayan, Selandi, Berastepu, Dusun Sibintun, Gamber, Kuta Tengah, Dusun Lau Kawar, ekerah, Simacem, Kutarayat, Sigaranggarang, Kutatonggal, Sukanalu, Kutagugung, Mardinding, Temberun, dan Perbaji.
Petugas saat ini sudah berada di sekitar lokasi. Pengamanan diperketat.
Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
No comments:
Post a Comment