Friday, 10 October 2014
POTENSI ERUPSI SINABUNG TETAP TINGGI, 3.287 JIWA MASIH DI PENGUNGSIAN
Aktivitas Gunung Sinabung masih tinggi. Pengamatan PVMBG Badan Geologi menunjukkan bahwa potensi erupsi masih berpeluang terjadi. Hal ini terlihat dari adanya 10 kali gempa hybrid, tremor menerus, 38 kali guguran, dan gempa vulkanik pada Jumat (10-10-2014) pukul 00-06 Wib. Pada pukul 08:59 Wib, terjadi awan panas guguran dari puncak dengan jarak luncur sejauh 2.000 meter ke arah Selatan. Tinggi kolom abu awan panas 2.000 meter. Lama Erupsi: 250 detik. Sejak Kamis (9-10-2014) hingga sekarang telah terjadi 18 kali erupsi disertai luncuran awan panas. Status masih Siaga (level III).
Tidak ada korban jiwa dari erupsi tersebut. Sebanyak 100.000 masker telah dibagikan. Pembersihan abu vulkanik dengan penyiraman dilakukan 3 kali sehari. Sekolah yang terdampak abu vulkanik diliburkan sementara dan akan dipindahkan ke tempat yang aman.
Jumlah pengungsi 3.287 jiwa (1.019 KK) di 16 titik. Sebanyak 19.478 jiwa (5.675 KK) telah dipulangkan ke rumahnya. Sedangkan pengungsi yang tinggal di hunian sementara 6.179 jiwa (2.053 KK). Mereka disewakan rumah dan lahan pertanian oleh pemerintah. Pengungsi ini berasal dari Desa Sukameriah, Bekerah, Simacem, Kutatonggal, Gamber, Berastepu, dan Gurukinayan. BNPB telah memberikan dana siap pakai ke BPBD Karo sebesar Rp 10,3 milyar untuk sewa lahan dan rumah tersebut. Sebanyak 175.651 lembar seng telah digunakan untuk perbaikan rumah bagi pengungsi.
Status tanggap darurat hingga 18-10-2014 nanti, dan kemungkinan akan diperpanjang oleh Bupati Karo karena masih banyak pengungsi yang memerlukan penanganan darurat. Bupati Karo telah melaporkan penanganan erupsi Gunung Sinabung kepada Kepala BNPB. Bantuan masih diperlukan untuk penanganan pengungsi seperti kebutuhan beras, pengadaan lauk pauk, gas, pendidikan, pertanian dll. Relokasi bagi pengungsi masih dalam proses perijinan lahan relokasi.
Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment