Wednesday, 15 January 2014

DAMPAK ERUPSI SINABUNG 712,2 MILYAR RUPIAH DI SEKTOR PERTANIAN

 
Erupsi Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara masih sangat tinggi. Pada Rabu (15/1) dari dini hari hingga 12.00 Wib terjadi gempa letusan didominasi awan panas berkisar hingga 17 kali. Tremor yang terus menerus. Aktivitas letusan yang diikuti oleh awan panas dan tinggi letusan 2.500 - 4.500 m ke arah Tenggara Selatan. Gempa vulkanik dan gempa hybrid masih tinggi. Untuk luncuran abu vulkanik berkisar sejauh 1.000 - 4.500 m ke arah Selatan Barat Daya. Mewaspadai hujan yang menyebabkan banjir lahar dingin di sekitar gunung.  Aktivitas gunung saat ini masih tinggi status level IV (Awas).
 
Jumlah pengungsi terus bertambah. Pada hari ini pengungsi 26.174 jiwa (8.161 KK) tersebar di 39 titik pengungsian. Ada tambahan titik pengungsi baru yaitu di Maka Mehuli Jl. Samura sebanyak 122 jiwa (42 KK) yang berasal dari Desa Gung Pinto. Pemenuhan kebutuhan dasar bagi pengungsi terus dipenuhi. Logistik mencukupi 2-5 hari ke depan. Kebutuhan mendesak bagi pengungsi mainan anak-anak, buku, seragam sekolah, air bersih, dan  susu. Pendataan bagi anak-anak atau mahaiswa yang sekolah di luar Karo masih dilakukan oleh Dinas Pendidikan Karo.
 
Berdasarkan perhitungan Dinas Pertanian dan Perkebunan Karo, kerugian di sektor pertanian dan perkebunan sejak Gunug Sinabung erupsi hingga 6 Januari 2014 diperkirakan Rp 712,2 milyar dimana 10.406 ha lahan pertanian dan perkebunan puso. Luas lahan pertanian dan perkebunan ini meliputi tanaman pangan (1.837 ha), hortikultura (5.716 ha), tanaman buah (1.630 ha), biofarmaka (1,7 ha), dan perkebunan (2.856 ha). Dampak ini terdapat di 4 kec yaitu Naman Tean, Simpang Empat, Payung dan Tigandreket.
 
Kerugian dan kerusakan dampak erupsi Sinabung nanti akan dihitung secara menyeluruh, di sektor perumahan dan permukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial budaya dan lintas sektor.
 
Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

No comments:

Post a Comment