Aktivitas letusan Gunung Sinabung masih tinggi hingga saat ini. Berdasarkan data PVMBG, sejak Sabtu (4/1) hingga Jumat (10/1) telah terjadi letusan sebanyak 254 kali. Gempa Hybrid masih mendominasi yaitu mencapai 9.403 kali dalam seminggu terakhir. Ini mengindikasikan bahwa pembentukan kubah lava sangat intensif. Begitu pula guguran awan panas telah terjadi 643 kali. Diperkirakan G. Sinabung masih akan terus meletus dalam waktu dekat.
Pada hari ini terjadi 24 letusan yang diikuti oleh awan panas dan tinggi letusan 300-4.000 m ke arah Utara. Luncuran awan panas sejauh 1.500-4.500 m ke arah Tenggara-Selatan. Status level IV (Awas) dengan radius 5 km dan 7 km di sisi tenggara harus kosong dari aktivitas penduduk.
Pengungsi saat ini 24.949 jiwa (7.785 KK) tersebar di 37 titik pengungsian. Ada 5 titik pengungsian baru yaitu Jambur Siabang-abang (1.192 jiwa, 367 KK), Losd Lau Gumba (507 jiwa, 175 KK), Lapangan futsal Lau Gumba (894 jiwa, 326 KK), GBKP RG Sumbul (311 jiwa, 100 KK), dan Gereja Adven Sumbul (265 jiwa, 78 KK). Di kelima titik pengungsian ini masih terjadi kekurangan logistik dan layanan lain. Pengungsi tidak menempati Jambur yang sudah tersedia sarana kebutuhan sehari-hari karena mahalnya biaya sewa Jambur. Rata-rata Jambur milik perorangan yang sewanya Rp 2,4 juta/hari sehingga Satgas Tanggap Darurat kesulitan untuk membiayainya. Jambur sehari-hari digunakan untuk perkawinan, upacara adat atau kemasyarakatan sehingga ketika digunakan untuk pengungsi, pemilik keberatan dan rugi.
Sekda Sumut, Kalaksa BPBD Sumut, dan Sekda Karo pada Jumat (10/1) menghadap Kepala BNPB dan pejabat BNPB untuk membicarakan penanganan bencana G. Sinabung. Pemda Sumut dan BNPB akan terus membantu Pemda Karo. BNPB akan memenuhi permintaan Bupati Karo sesuai pengajuan untuk penanganan pengungsi G.Sinabung. Bupati selaku penanggung jawab harus memimpin rakyatnya mengatasi bencana.
Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
No comments:
Post a Comment