Saturday, 4 January 2014

SINABUNG TERUS ERUPSI, AWAN PANAS MAKIN BESAR

Pada Sabtu (4-1-2014) sejak pagi hingga siang ini, Gunung Sinabung terus erupsi dan mengeluarkan awan panas. Sejak pagi hingga pukul 13 wib tercatat sekitar 30 kali erupsi tinggi asap 2-4 km. Pada pukul 11.00 hingga 13.30 Wib erupsi rata-rata hanya berselang 10-30 menit. Guguran awan panas mencapai 60 kali dengan jarak luncur sejauh 2-5 km ke arah tenggara. Besaran awan panas juga lebih besar dibandingkan sebelumnya.

PVMBG melaporkan ke Posko BNPB bahwa aktivitas G. Sinabung hingga siang ini masih tinggi. Suplai magma dari dalam dan pertumbuhan kubah lava masih berlangsung. Pada Jumat (3-1-2014) tercatat 172 kali awan panas dengan jarak luncur 2-4 km ke tenggara. Terjadi 32 kali letusan tinggi kolom erupsi 2-6 km. Sementara gempa Hybrid berkisar 400-600 per hari. Gempa hybrid awalannya frekwensi tinggi diikuti frekwensi rendah, mencirikan pembentukan/pertumbuhan kubah lava.

Meningkatnya ancaman awan panas tersebut maka 2 desa yaitu Desa Jerawa dan Desa Pintu Besi yang berada 6,5 km tenggara dari kawah pada Jumat (3-1-2014) telah diungsikan. Sebab kedua desa tersebut berada di jalur awan panas. Jumlah pengungsi hingga saat ini mecapai 20.331 jiwa (6.336 KK) di 32 titik.

Dengan kondisi aktivitas gunungapi yang terus meningkat maka rencana kontinjensi dgn skenario terburuk perlu dimatangkan. Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah memerintahkan semua kementerian/lembaga, BPBD Sumut, Pemda Karo dan semua yang terlibat menyiapkan langkah-langkah antisipasinya. Belajar dari pengalaman erupsi G. Merapi 2010, dimana peningkatan aktivitas gunung kemudian diikuti dengan penetapan radius evakuasi dari 5 km kemudian 10 km, 15 km dan 20 km. Semua kesiapan yang menyangkut penanganan pengungsi perlu disiapkan dengan baik.

Masa tanggap darurat erupsi G. Sinabung telah diperpanjang 5-18 Jan 2014. Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan pemerintah.

Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

No comments:

Post a Comment